Kamis, 06 April 2017

Segarnya Es Goyobod yang Melegenda di Garut, Mau Coba

Bicara kuliner enak di Kabupaten Garut, Jawa Barat, seperti tidak ada habisnya. Sama dengan Bandung yang kreatif menciptakan kudapan lezat di lidah, Garut pun demikian. Salah satunya Es Goyobod.

Minuman asli orang Garut ini memang tidak ada duanya terkait cita rasanya yang khas. Hana Suhana, atau yang biasa dipanggil Hans Goyobod oleh pelanggannya, menuturkan sedikit rahasia citarasa es Goyobodnya yang melegenda itu.

"Sebenarnya tidak ada yang aneh. Namun memang yang khas hanya di sini (Alun-alun Garut)," ujar Hans mengawali pembicaraannya dengan Liputan6.com, Kamis siang, 11 Mei 2017.

Hans menerangkan kuliner yang ia jual hingga kini masih mempertahankan resep lama yang diturunkan dari sang kakek, Abah Aca. "Tidak ada yang berubah, mau ramai, mau sepi kualitas rasa harus tetap dijaga. Jangan sekali-kali diubah," ujar dia sambil berbagi tips mempertahankan kualitas es yang ia jual.

Penjagaan citarasa Es Goyobod yang melegenda itu menjadi modal yang tidak terbantahkan agar tetap eksis hingga kini. Bahkan, cita rasanya yang khas sampai membuat gerobak dagangannya dikerumuni kawanan lebah.

"Sejak 2010 lalu, ada lebah yang datang saat jualan buka, mungkin hoki," ujar Hans menambahkan sambil tersenyum.

Puluhan lebah saat jualan buka memang selalu menyelimuti gerobaknya. Menu gula tebu asli yang tanpa campuran diprediksi menjadi magnet bagi lebah-lebah itu untuk datang.

"Saya bilangnya (lebah itu) karyawan baru, sebab datang pas buka dan pas tutup mereka pun hilang dengan sendirinya," ujar dia sambil tersenyum.

Saat ditanya apa resep utamanya agar citarasanya tetap terjaga, Hans mengatakan, terletak pada bahan tepung aren yang digunakan. Suatu kali, ia pernah mencoba mengganti bahan bakunya, hasilnya gagal membuat Es Goyobod punya rasa seperti aslinya.

"Adonan malah pecah dan rasa berubah," katanya.

Jeli Kenyal Jadi Ciri Khas

Dengan kualitas mumpuni, es berbahan dasar tepung aren itu milik Hans ini tetap terjaga hingga kini. Sudah banyak pejabat, pesohor, artis, dan turis asing 'nongkrong' di warungnya itu.

"Paling sering dari Cina, tapi ada juga dari Eropa, seperti Belanda," kata dia.

Tak cuma warga asin,. Es Goyobod ini juga punya 'fans' lokal. Yayat Hidayat misalnya. Kakek 78 tahun itu hingga kini masih menjadi konsumen setia Es Goyobod.

"Saya dari tahun 1950-an sudah jajan di kakeknya dia (Abah Aca)," ujar pensiunan tentara ini.

Rasanya yang tidak berubah selalu mengingatkan Yayat akan Kota Garut saat dulu masih aktif di militer, terutama ketika tengah tugas di luar kota. "Kangen saja kalau lagi tugas di luar kapan balik ke Garut mau jajan Goyobod," ujar dia.

Yayat mengakui ada beberapa daerah yang ia singgahi saat bertugas dan menemukan es serupa. Namun, cita rasa Es Goyobod alun-alun Garut ini selalu melekat di hati dan tidak ada bandingannya.

"Tidak tahu apa ya bedanya, enak saja yang ini. Beda dengan yang lain, khas lah," ujar dia sambil menyeruput minum Es Goyobod yang dipesan.

Secara kasat mata, bentuk dan warna es Goyobod sekilas tidak ada yang istimewa. Isinya hampir sama dengan es campur lainnya, dengan menu utama beberapa potongan buah segar yang ditaburi satu atau dua sendok gula aren dan santan kelapa berwarna putih.

Namun, Es Goyobod Alun-alun Garut ini punya ciri khas. Satu porsi yang disajikan dalam gelas minuman ukuran sedang, pedagang biasanya mencampurkan potongan sejenis jeli kenyal layaknya cendol atau puding yang dihasilkan dari bahan dasar tepung aren tadi. Saat berada di lidah, teksturnya yang dikenal kenyal namun lembut saat digigit.

Kemudian, adonan itu dipadukan dengan potongan alpukat, serutan kecil kelapa, potongan kecil roti tawar dan serutan es yang dilumuri kucuran susu kental manis di atasnya sebagai topping. Dengan campuran tepat, Es Goyobod sangat cocok menjadi menu andalan anda di siang hari yang terik.

"Orang bilang bedanya Goyobod Alun-alun Garut dengan yang lain itu karena bahan dasarnya dari tepung aren hingga kenyal," ujar Hans.

Harganya yang hanya Rp 5.000 per porsi cukup terjangkau isi kantong warga. Tidak mengherankan dalam satu harinya, ratusan porsi gelas Es Goyobod di tiap gerobak penjual, selalu ludes diburu pembeli sebelum petang menjemput.

"Murah meriah harga mantap. Saya sendiri kalau lagi sepi masih bisa (menjual) sekitar 150 gelas, beda lagi kalau weekend, bisa dua kali lipat," ungkap dia.

harga tiket kapal laut batam jakartaharga tiket kapal laut pelni online

Rabu, 05 April 2017

Berayun di Atas Tebing 6 Meter Saat Pagi, Berani

Pengelola Desa Wisata Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan destinasi baru "Ayunan Langit Watu Jaran". Wahana Ayunan Langit Watu Jaran ini dikembangkan untuk mendukung Desa Wisata Purwosari.

Di wahana Ayunan Langit Watu Jaran ini, wisatawan disuguhi atraksi yang menggugah adrenalin. Saat pagi ataupun sore hari, pengunjung bisa menaiki ayunan dengan ketinggian delapan meter dan kedalaman jurang enam meter. Bukit Watu Jaran ini berada di ketinggian 750 mdpl.

"Silakan, bagi wisatawan yang mempunyai keberanian, datang untuk menikmati Ayunan Langit yang ada di Desa Purwosari," kata Kepala Desa Purwosari Purwito Nugroho Wiji Mulyanto di Kulon Progo, Selasa 16 Mei 2017, dilansir Antara.

Purwito mengatakan harga tiket objek wisata Ayunan Langit sebesar Rp10 ribu per orang. Tiket ini, biaya ojek pulang pergi dan asuransi. Kemudian, bagi wisatawan yang akan menikmati ayunan dikenai biaya Rp 20 ribu per orang dengan durasi sekitar lima menit. Total biaya untuk menikmati atraksi wisata Ayunan Langit Watu Jaran Rp 30 ribu per orang.

Purwito menjelaskan kekuatan ayunan paling berat 500 kg. Alat yang digunakan dengan baja, sehingga bisa tahan dari korosi. Selain itu mengunakan empat batang besi supaya lebih kuat. Dia menjamin pihaknya akan melakukan perawatan secara berkala.

"Kami akan melakukan perawatan secara berkala. Alat ayunan bisa bertahan lebih dari tiga tahun," katanya.

Terkait jalan menuju Ayunan Langit Watu Jaran yang rusak, Purwito mengatakan akan dibangun pada 2017 ini dengan APBD kabupaten. "Pertengahan tahun ini akan dibangun," katanya.

Salah satu pengunjung Ayunan Langit Watu Jaran Ferdy Devian Supriyono mengatakan saat naik ayunan, tangan dan kakinya dingin. Tapi setelah diayun, rasa itu hilang, dan adrenalin semakin meningkat.

Ia mendapat informasi keberadaan Ayunan Langit Watu Jaran dari media sosial. Untuk membuktikan hal tersebut, dirinya langsung ke sini. "Saya dapat informasi dari Instagram," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Krissutanto mengatakan pengelola wisata memang harus membuat sesuatu yang unik, dan atraktif supaya dapat menarik kunjungan wisata. Di Desa Wisata Purwosari sangat lengkap mulai dari curug, gua hingga agrowisata wisata. Agrowisata didukung kebun salak, kambing PE, kapulaga, cengkih, dan teh.

"Kami memberikan dukungan bagi masyarakat yang mengembangkan wisata. Kami akan mempromosikan objek wisata yang dikembangkan masyarakat," ujar dia.

Namun demikian, ia mengakui ada persoalan pengembangan objek wisata , yakni infrastruktur jalan yang belum memadai. Untuk itu, pihaknya melakukan koordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk pembangunan infrastruktur jalannya.

"Kendala pengembangan wisata di Bukit Menoreh yakni akses jalan," katanya.


Selasa, 04 April 2017

Pesona Pagi Ujung Kulon, Surga Tersembunyi di Tanah Banten

Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), sebuah tempat konservasi badak bercula satu dan hewan liar lainnya yang terletak di ujung barat Pulau Jawa, ternyata menyimpan lokasi-lokasi keindahan alam yang masih perawan.

Meski begitu tak banyak wisatawan mancanegara yang menginap di lokasi hutan kawasan Ujung Kulon guna menikmati eksotisme alam Indonesia, saat pagi hingga malam hari. Padahal banyak 'surga' tersembunyi di sini.

"Pemerintah harusnya mau terjun ke lapangan, melihat kondisi dan potensi wisata yang ada. Memperbaiki akses dan melengkapi sarana publik," ucap Hudan selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, Rabu, 17 Mei 2017.

Dia menyebutkan sekitar 12 ribu wisatawan domestik dan mancanegara yang masuk ke TNUK melalui wilayahnya. Wisatawan selalu ramai pada saat setiap hari libur akhir pekan maupun saat libur panjang guna menjelajahi luas lahan 122.956 hektare.

"Pariwisata pada esensinya bagaimana melibatkan potensi masyarakat sebesar-besarnya. Saat ini pariwisata di Ujung Kulon belum maksimal memberdayakan masyarakat sekitar," kata dia.

Hudan sangat berharap guna memaksimalkan segala potensi wisata di situs warisan dunia sejak 1991 ini, berbagai fasilitas harus segera dibenahi oleh pemerintah daerah maupun pusat. Misalnya, posko pusat informasi wisata, akses transportasi dan jalan, pelatihan bahasa asing bagi warga lokal hingga toilet umum yang memadai.

Selain itu, guna menciptakan lapangan pekerjaan dan menaikkan taraf ekonomi masyarakat sekitar, pemerintah pusat dan pengelola Balai Taman Nasional Ujung Kulon seharusnya juga memberdayakan warga setempat untuk menjadi pemandu lokal yang sangat memahami geografis wilayah tersebut.

"Selain pemerintah daerah, Balai TNUK pun seharusnya mengadakan pelatihan ekowisata untuk masyarakat sekitar, agar pesan konservasi menyeluruh dapat disampaikan kepada pengunjung," kata Hudan.


Senin, 03 April 2017

3 Wisata di Jawa Timur Ini Bisa Buat Anda Lupa ke Kantor

Jawa Timur ternyata menyimpan berbagai pesona wisata tersembunyi di berbagai daerahnya. Bahkan banyak orang yang bisa lupa bekerja ke kantor apabila sudah sampai di tempat wisata ini. Di mana sajakah tempat ini berada? Telusur Nusantara 2017 dari AirAsiaGo akan mengungkapkannya pada Anda.

Sungai Pekalen Probolinggo
Berjarak tidak jauh dari ibu kota Jawa Timur, Surabaya, Sungai Pekalen yang ada di Probolinggo ini akan membuat Anda lupa pulang untuk ke kantor lagi. Karena keindahan panorama dan berbagai kegiatan yang bisa dilakukan di sungai ini. Dengan panjang 9 meter, para pengunjung dapat menikmati naik turunnya adrenalin dalam kegiatan rafting seharian.

Kawah Ijen Banyuwangi

Menjadi tempat api abadi, wisata Kawah Ijen juga memberikan pemandangan pagi yang memesona. Meski memiliki ketinggian yang bisa membuat para pengunjungnya berkali-kali berhenti untuk mendakinya, tetap saja pemandangan di kawah ini membuat semua lelah sirna. Apalagi dengan panorama khas gunung dengan bebatuan putih di sekelilingnya akan membuat Anda puas berfoto bersama sahabat dan keluarga.

Pantai Tiga Warna Malang

Tak hanya Kota Malang saja yang memiliki pesona liburan, Pantai Tiga Warna yang ada di Kabupaten Malang juga akan memberikan kesan wisata yang tidak akan terlupakan. Tentunya, pantai ini akan menjadi spot snorkeling terbaik dengan karang yang masih terpelihara dengan baik. Ditambah juga panorama yang masih hijau, akan membuat Anda lupa untuk kembali ke kantor saat liburan.


Minggu, 02 April 2017

Festival untuk Selamatkan Danau Limboto


Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mempromosikan Festival Pesona Danau Limboto 2017 yang akan digelar pada 21-25 September 2017. Festival itu merupakan program pengembangan pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan yang dikemas menjadi Festival Pesona Danau Limboto.

"Danau Limboto ini potensinya banyak. Setiap tahun kita selenggarakan festival, dan ini tahun kedua saya. Bulan September nanti puncak kegiatan festival," ujar Nelson usai Gathering Festival Pesona Danau Limboto 2017 Jakarta, Rabu, 24 Mei 2017, dilansir Antara.

Ia berharap dengan berbagai promosi yang dilakukan membuat Danau Limboto bisa lebih dikenal dan menarik lagi wisatawan lokal, domestik maupun mancanegara.

"Dengan pertemuan ini kita persiapkan sebaik-baiknya Festival Pesona Danau Limboto. Festival ini juga untuk pelestarian danau, dulu danau Limboto luasnya 7.000 hektar kini tinggal 3.000. Kedalamannya juga kini tinggal sekitar dua setengah meter," katanya.

Danau Limboto berada tidak jauh dari objek wisata Pentadio Resort Kabupaten Gorontalo dan hanya 7 kilometer dari lautan, sehingga wisatawan selain bisa menikmati indahnya matahari terbit.

Selain itu, para wisatawan juga bisa memancing ikan di Danau Limboto sembari menatap matahari tenggelam dari danau atau pantai.

"Di danau juga wisatawan dapat melihat puluhan jenis burung migran yang biasa singgah saat musim migrasi," kata Nelson, lagi.Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mempromosikan Festival Pesona Danau Limboto 2017 yang akan digelar pada 21-25 September 2017. Festival itu merupakan program pengembangan pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan yang dikemas menjadi Festival Pesona Danau Limboto.

"Danau Limboto ini potensinya banyak. Setiap tahun kita selenggarakan festival, dan ini tahun kedua saya. Bulan September nanti puncak kegiatan festival," ujar Nelson usai Gathering Festival Pesona Danau Limboto 2017 Jakarta, Rabu, 24 Mei 2017, dilansir Antara.

Ia berharap dengan berbagai promosi yang dilakukan membuat Danau Limboto bisa lebih dikenal dan menarik lagi wisatawan lokal, domestik maupun mancanegara.

"Dengan pertemuan ini kita persiapkan sebaik-baiknya Festival Pesona Danau Limboto. Festival ini juga untuk pelestarian danau, dulu danau Limboto luasnya 7.000 hektar kini tinggal 3.000. Kedalamannya juga kini tinggal sekitar dua setengah meter," katanya.

Danau Limboto berada tidak jauh dari objek wisata Pentadio Resort Kabupaten Gorontalo dan hanya 7 kilometer dari lautan, sehingga wisatawan selain bisa menikmati indahnya matahari terbit.

Selain itu, para wisatawan juga bisa memancing ikan di Danau Limboto sembari menatap matahari tenggelam dari danau atau pantai.

"Di danau juga wisatawan dapat melihat puluhan jenis burung migran yang biasa singgah saat musim migrasi," kata Nelson, lagi.


Sabtu, 01 April 2017

5 Destinasi Wisata Sejarah Murah Meriah di Jakarta

Punya hobi menikmati wisata sejarah? Tak perlu jauh-jauh pergi ke luar kota untuk bisa memuaskan minat Anda. Sebab, Jakarta punya banyak sekali destinasi menarik yang bisa dikunjungi untuk melakukan trip tersebut.

Selain bersejarah, tempat wisata Jakarta ini pun terkenal sebagai destinasi murah meriah. Jadi, tak perlu takut isi dompet akan terkuras saat ingin mengunjungi destinasi wisata ini.

Berikut daftar tempat wisata sejarah murah meriah yang bisa Anda kunjungi di waktu liburan akhir pekan, seperti yang disusun Jumat (26/5/2017).

Kawasan Kota Tua

Kalau yang satu ini tentulah sudah tahu. Ya, Kawasan Kota Tua Jakarta memang jadi peninggalan kolonial Belanda yang masih bertahan hingga saat ini. Jejak-jejak masa lampau sangat terasa ketika Anda melihat berbagai macam bangunan tua yang berdiri kokoh di sana. Arsitektur bernuansa Eropa klasik yang kental bisa membuat Anda seperti berada di masa lampau. Berwisata sejarah makin seru karena di tempat ini terdapat berbagai atraksi wisata menarik, mulai dari trip museum, sewa sepeda ontel, tempat wisata kuliner, hingga beragam keseruan lainnya.

Kepulauan Seribu

Selain menikmati keindahan pulau dan pantai yang cantik, Anda pun bisa berwisata sejarah saat masuk ke kawasan Kepulauan Seribu dengan mendatangi Pulau Kelor, Pulau Cipir, dan Pulau Onrust yang dijadikan sebagai cagar budaya. Di pulau-pulau ini terdapat bangunan bersejarah seperti Benteng Martello, reruntuhan gedung tua, museum, hingga makam Kartosuwirjo. Kalau ingin datang ke sana, Anda bisa ikut open trip yang diselenggarakan jasa agen travel. Rata-rata biaya yang diperlukan berkisar Rp 150-300 ribu untuk tur sejarah satu hari penuh.